Marewai
  • Budaya
  • Sastra
  • Punago Rimbun
  • Pelesiran
  • Carito
No Result
View All Result
  • Login
  • Daftar
  • Budaya
  • Sastra
  • Punago Rimbun
  • Pelesiran
  • Carito
No Result
View All Result
Marewai
No Result
View All Result
Home Pelesiran

AYIA ANGEK : WISATA SEHAT NAGARI MUARO PAITI

Rori Roesdji Oleh Rori Roesdji
30 Maret 2021
in Pelesiran
3.8k 287
0
BagikanBagikanBagikanBagikan
Poto: beberapa masyarakat sedang duduk santai di lokasi air panas.

Air panas yang ada di Nagari Muaro Paiti terbilang fenomena alam yang langka, pasalnya di daerah Kecamatan Kapur Sembilan Yang terletak dekat dengan perbatasan Sumatera Barat dengan Riau ini tidak memiliki gunung api, dan juga tidak pernah ada dalam penelitian manapun yang menyebutkan kalau daerah tersebut dulunya punya gunung purba yang aktif. Air panas keluar dari sela-sela batu hampar yang mengalir ke sungai Batang Kapur, airnya tidak sebanyak air panas berasal dari gunung berapi seperti yang di daerah Solok, Tanah Datar dan tempat –tempat yang mempunyai gunung api.
Masyarakat Muaro Paiti menyebut tempat ini dengan Pemandian Ayia Angek, medan yang dilalui untuk sampai ke lokasi ini cukup bagus. Jalan beton dan jalur penghubung menggunakan jembatan gantung, jarak lokasi air panas dari jalan raya hanya  sekitar 2 kilometer.

Poto: tempat air panas mengalir

Tempat ini sejak lama sudah menjadi sebuah wisata tua, tetapi kunjungan serta namanya sering hilang timbul di telinga, baik masyarakat setempat ataupun luar. Sekarang ketika dunia wisata Sumatera Barat sedang lumayan, lokasi air panas ini kembali menjadi tujuan wisata masyarakat lokal dan juga masyarakat yang datang jauh-jauh dari berbagai daerah di Sumatera Barat dan Riau.

Kedatangan merekapun beragam, ada yang datang untuk mengobati penyakit dan ada juga yang datang hanya sekedar berendam –mandi berkecimpung di aliran sungai batang kapur. Sebagian masyarakat memercayai khasiat air panas ini bisa mengobati penyakit kulit, rematik dan asam urat. Hal lain lagi, tempat ini menjadi pilihan utamanya bagi masyarakat setempat untuk melepas penat selepas bekerja.

Nah, jika handai taulan tertarik datang ke tempat ini, persiapkan bekal yang bisa disantap, santai sambil membicarakan banyak hal. Selain mandi, handai taulan juga dapat mencoba eksperimen memasak mie dan telur langsung di lokasi dengan cara menaruhnya langsung di lokasi air panas yang mengalir. Tempat air panas yang ada di Muaro Paiti memang terbilang jauh dari Kota Padang, jarak tempuh ke lokasi ini lebih kurang 6 jam perjalanan mengendarai mobil/motor.

Dulu di lokasi air panas ini juga banyak berkembang mitos-mitos masyarakat setempat, tapi sekarang perlahan beransur pudar. Seperti mitos “Jang Ghogha” atau digambarkan seperti sesosok makhluk Jin yang suka bercanda, biasa menggelitik manusia sampai kejang-kejang. Biasanya makhluk ini keluar awal malam sesudah magrib. Tapi akhir-akhir ini mitos “Jang Ghogha” sudah tidak terkenal lagi, hampir menjadi mitos yang terlupakan. Tidak jauh dari aliran ini ada sebuah batu besar yang dinamai “Batu Tabaliak” (Batu Terbalik), konon Batu itu dulunya pernah di angkat oleh seseorang yang sakti. Dan dipindahkan ke posisi yang sekarang ini.

Meski begitu, jangan risau untuk datang dan berwisata ke daerah Muaro Paiti ini, karena masyarakat setempat sangat ramah dan selalu menerima tamu dari luar daerah dengan sangat baik. Ditambah lagi adat istiadat yang masih kental. Semoga kelak perhatian pemerintah nagari tertuju ke lokasi ini, membuat pengembangan seperti membangun kolam-kolam untuk berendam dengan air panas, sebab sekarang untuk berendam di air panas ini kita harus membuat cekungan (digali) dulu sehingga berbentuk sumur-sumur kecil, agar badan bisa berendam. Bila hendak ke sini, usahakan melihat perkiraan cuaca. Sebab jika musim penghujan, aliran sungai Batang Kapur akan mengalir dengan debit yang besar. Tentu saja lokasi pemandian air panas ikut terkena aliran sungai.

  • About
  • Latest Posts
Rori Roesdji
ikuti saya
Rori Roesdji
Redaksi Marewai at Media
Pengelola dan pengisi tetap rubrik "Carito" Yuang Sewai berisikan carito/cerita lucu berbahasa Minang yang diisi sebagai garah lapau, untuak gurau parintang risau.
Rori Roesdji
ikuti saya
Latest posts by Rori Roesdji (see all)
  • AYIA ANGEK : WISATA SEHAT NAGARI MUARO PAITI - 30 Maret 2021
  • Nagari Sungai Pinang : Bermalam Di Eroang Gadang, Menikmati Dentuman Batu Dandang - 24 Februari 2021
  • Yuang Sewai: Takuik di Swab | Rori Aroka Roesdji - 13 Januari 2021
Tags: ArtikelBudayaEsaiPelesiranPunago RimbunSastra

Related Posts

Pelesiran: Mitologi Anjing Dewa dan Masa Silam yang Nyaris Hilang di Gunung Pangilun | Arif Purnama Putra

Pelesiran: Mitologi Anjing Dewa dan Masa Silam yang Nyaris Hilang di Gunung Pangilun | Arif Purnama Putra

Oleh Arif P. Putra
1 September 2023

Gambar: jenis terkam (teril kampung-peranakan teril dan anjing Gunung Pangilun) Gunung Pangilun merupakan salah satu kelurahan Gunung Pangilun di...

Pelesiran: Ke Bengkulu, Menjemput Rindu… | Raudal Tanjung Banua

Pelesiran: Ke Bengkulu, Menjemput Rindu… | Raudal Tanjung Banua

Oleh Redaksi Marewai
12 Januari 2022

Presiden di BangkahuluKini berenang dalam lautKita hentikan di sini duluKisah yang lain kita sebut BENGKULU atau Bangkahulu, memang punya...

Pelesiran: Ampiang Parak dalam Bayang-bayang Kejayaan Masa Lampau Sebagai Ibukota Bandar Sepuluh | Arif P. Putra

Pelesiran: Ampiang Parak dalam Bayang-bayang Kejayaan Masa Lampau Sebagai Ibukota Bandar Sepuluh | Arif P. Putra

Oleh Arif P. Putra
4 Januari 2022

Ampiang Parak dalam tutur masyarakat setempat berasal dari sejarah datangnya seorang raja dari daerah darek, kemudian sampai ke nagari...

Cerita Bukik Bulek, Bekas Menara Bumi Tempat Bertambatnya Bahtera Nuh

Cerita Bukik Bulek, Bekas Menara Bumi Tempat Bertambatnya Bahtera Nuh

Oleh Redaksi Marewai
16 Desember 2021

Kapalo Banda atau yang juga disebut sebagai Wakanda (Wisata Alam Kapalo Banda) adalah salah satu destinasi pariwisata paling digemari...

Next Post
Opini: Diferensiasi Sosial, Benarkah Menjadi Alasan Lambannya Kemajuan Era?| Inez Syawalytrie F

Opini: Diferensiasi Sosial, Benarkah Menjadi Alasan Lambannya Kemajuan Era?| Inez Syawalytrie F

Puisi-puisi Kiki Nofrijum | Kumpulan Puisi Untuk Tuhan

Puisi-puisi Kiki Nofrijum | Kumpulan Puisi Untuk Tuhan

Discussion about this post

Marewai

ikuti kami:

© 2023 marewai.com – Komunitas Serikat Budaya Marewai

No Result
View All Result
  • Kirim Tulisan ke Marewai
  • Budaya
  • Carito
  • Sastra
  • Berita Seni Budaya
  • Pelesiran
  • Punago Rimbun
  • Tentang Marewai

© 2023 Marewai

Welcome Back!

Sign In with Facebook
OR

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In